Pemasaran Magic Disc sangat erat hubungannya dengan dunia pendidikan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari usaha penjualan melalui guru bidang study di sekolah-sekolah di daerah terdekat dengan tempat tinggal para distributor. Dengan menggunakan strategi pemasaran yang tepat, akan banyak menarik minat guru atau siswa di sekolah-sekolah yang kita bidik sebagai pangsa pasar dari produk magic disc yang kita tawarkan. Kalaupun Magic Disc yang kita tawarkan ternyata hanya dilirik tanpa satupun terjual, mungkin karena penerapan strategi pemasaran
yang keliru atau kurang tepat, bisa juga karena kita menawarkan Magic
Disc kepada guru atau siswa yang kurang tepat. Atau mungkin guru/siswa
masih ragu dengan kehadiran produk baru dilingkungan sekolah mereka,
sehingga mereka pada saat pertama hanya tertarik untuk melihat-lihat
sekaligus untuk membandingkan produk sejenis dari produsen lain.
Barang atau jasa yang baru masuk kedalam pasar, tentu akan menempati
kelas menengah kebawah jika dibandingkan dengan produk sejenis yang
telah menguasai pasar lebih dulu. Jika kita menginginkan Magic Disc yang kita tawarkan menempati kelas atas dan banyak diminati oleh guru atau siswa, maka beberapa usaha yang terkait dengan strategi pemasaran
harus kita terapkan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan tersebut.
Karena dengan banyaknya Magic Disc yang laku, maka dengan otomatis
jumlah keuntungan yang kita dapatkan juga akan berlipat ganda.
Di sebuah sekolah ekonomi, pasti banyak sekali dibahas tentang
strategi pemasaran yang ditinjau dari banyak aspek dan mungkin justru
akan membingungkan bagi seorang distributor (agen) yang hanya memahami
dunia pemasaran atau penjualan secara otodidak tanpa pernah bersentuhan
dengan buku-buku atau pembahasan-pembahasan secara lisan yang
berhubungan dengan strategi pemasaran. Tetapi jangan salah sangka
terlebih dahulu, para distributor yang merintis usaha dan menjadi besar
secara otodidak tersebut, belum tentu kalah jika dibandingkan dengan
lulusan sekolah ekonomi yang lulus nilai cumlaude sekalipun.
Para distributor otodidak ini, biasanya memang lahir dari sebuah
usaha tingkat kecil dimana mereka diharuskan untuk membesarkan usahanya
sehingga dapat mempertahankan hidup. Cara untuk dapat mempertahankan
hidup, tentu saja salah satunya adalah terpenuhinya kebutuhan hidup.
Dengan sebuah kondisi yang setengah terpaksa atau dipaksa, biasanya
sering muncul ide-ide baru yang segar untuk menerobos pasar dan tak
jarang pada akhirnya menjadi sebuah panutan atau teladan bagi para
distributor lain, baik yang otodidak maupun yang telah banyak belajar
strategi pemasaran dari bangku sekolah ekonomi yang mereka tempuh.
Pepatah lama mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Dan
sampai saat ini, belum pernah mendengar sebuah pepatah yang mengatakan
jika sekolah adalah guru terbaik. Di bangku sekolah, terlalu banyak teori-teori
yang tidak praktis jika diterapkan pada kehidupan yang pada
kenyataannya mempunyai masalah-masalah yang lebih komplek daripada
teori-teori yang diajarkan.
Para distributor (agen) baik yang terlahir secara otodidak ataupun
terlahir dari bangku sekolah ekonomi favorit, pada akhirnya harus
bersaing untuk menemukan sebuah strategi pemasaran yang bagus dan tepat
untuk mengatasi persaingan yang terjadi didalam pasar. Apabila memang
tidak atau belum mampu untuk menemukan strategi pemasaran yang baru,
maka mereka diharuskan untuk mengembangkan strategi pemasaran yang sudah
ada sehingga berbeda dengan strategi pemasaran yang digunakan oleh para
pesaingnya. Perbedaa dimaksud tentunya bukan berbeda yang sifatnya
aneh, nyleneh atau menyimpang, tetapi mengembangkan menjadi lebih baik
dan pada akhirnya akan mengundang konsumen (guru/siswa) untuk melirik
produk Magic Disc yang kita tawarkan dari pada produk lain yang
ditawarkan pesaing di sekolah-sekolah.
Strategi pemasaran yang biasa diambil para distributor Magic Disc antara lain adalah :
1. Mencari sebuah sekolah atau lembaga pendidikan yang memiliki
jumlah siswa yang banyak atau tempat strategis yang menjual ATK, photo
copy, toko buku otlet dll yang sering disinggahi guru/siswa yang dibidik
untuk membeli Magic Disc yang ditawarkan.
2. Menampilkan/memperlihatkan Magic Disc yang bisa mengundang
atau memancing guru/siswa untuk datang dan melihat-lihat jenis produk
yang ditawarkan.
3. Memberikan suasana yang nyaman kepada guru/siswa dan pengunjung lainnya.
4. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada calon pembeli.
5. Memberikan garansi terhadap Magic Disc yang kita jual.
6. Menetapkan harga standar yang sama antara satu sekolah dengan sekolah lainnya yang berdekatan.
7. Memberikan diskon atau potongan harga jika ada yang beli dalam jumlah banyak.
8. Memberikan diskon khusus kepada pembeli Magic Disc yang sedang berulang tahun.
9. Menyediakan fasilitas pembayaran yang lengkap.
10. Menyediakan fasilitas pengantaran barang yang dibeli secara gratis.
Mungkin itu adalah bagian-bagian yang sangat penting dan harus
dilalui dalam menerapkan strategi pemasaran untuk menjaring konsumen
sebanyak-banyaknya dan tentunya belum semua dari keseluruhan strategi
pemasaran yang ada. Selain sepuluh hal diatas, yang tak kalah pentingnya
adalah pemasangan iklan melalui media local (Koran, tabloid, radio,
brosur atau spanduk dll) serta pemberian harga yang akan membentuk opini
murah.
Penulis bukanlah seorang pengusaha otodidak juga bukan lulusan sebuah
sekolah ekonomi, jadi kalau dalam tulisan ini terdapat kesalahan atau
kekurangan, silahkan para ahli-ahli ekonomi untuk mengkoreksinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar