Minggu, 06 Mei 2012

pengertian smart selling


Istilah Smart Street Marketing terdiri dari 2 (dua) kata utama yaitu kata STREET dan SMART, sehingga kedua kata tersebut dapat dikombinasikan menjadi:
2.      Smart ‘Street Marketing’

Kepopuleran kedua istilah diatas dapat dilihat dari banyaknya informasi mengenai istilah tersebut dari situs pencarian Google.

Istilah
Hasil (result) di www.google.co.id
Street Smart Marketing
699
Street Smart
1.580.000
Smart Street Marketing
10
Street Marketing
287.000
Bandingkan dengan:
Viral Marketing
4.950.000
Marketing
695.000.000
Consumer
327.000.000
Sumber: Divisi Riset PPM Manajemen, per tanggal 18 Juni 2008

Kedua istilah tersebut memiliki definisi yang berbeda, dibawah ini terdapat beberapa pemahaman terkait.

Definisi Street Smart

“street-smart • adj. inf. having the skills and knowledge necessary for dealing with modern urban life, esp. the difficult or criminal aspects of it: a street-smart hustler on a motorcycle. • n. (street smarts) these skills and knowledge: take the advice of somebody who's got a little more street smarts than you.” (Sumber: The Oxford Pocket Dictionary of Current English 2008)

Istilah street smart kerap dibandingkan dengan book smart. Terdapat perbedaan mendasar mengenai karakter kedua individu yang berlabel Street Smart (SS) dan Book Smart (BS). Orang-orang SS mendapatkan informasi dan pengetahuan langsung dari pengalaman yang dikerjakannya sehari-hari. Sebaliknya, orang-orang BS mendapat pengetahuan tentang apa yang akan dikerjakannya dari literatur buku, atau dari sekolah (school smart), dan sangat mementingkan masalah akademiknya (study oriented). (Sumber :blogfrandi.wordpress.com)

Berikut ini adalah karakteristik dari Street Smart dan Book Smart :

PERBEDAAN
STREET SMART
BOOK SMART
1. Cara berpikir dalam menyelesaikan masalah
Imajinatif
Sistematis
2. Sikap terhadap aturan dalam mencapai tujuan
Break the Rules
Follow the Rules
3. Dasar penyampaian solusi
Pengalaman
Konseptual
4. Dasar analisa
Observasi langsung
Data/informasi sekunder
5. Dasar pemahaman terhadap orang lain/konsumen
Hasil komunikasi yang dilakukan secara langsung
Artikel/rujukan lain
6. Kecenderungan perilaku
Praktis
Berdasarkan teori/dasar yang kuat
7. Perilaku dalam melakukan pemasaran
Cenderung melakukan Trial & Error
Cenderung melakukan tahap demi tahap
8. Perilaku terhadap perubahan
Fleksibel
Kaku
9. Sasaran
Short-Term Rapid Growth
Long-Term Stable Growth
10. Faktor penting yang dipercaya dalam karir pemasaran
Pendidikan formal
Pengalaman praktis
Sumber : Divisi Riset PPM Manajemen 2008

Definisi STREET MARKETING:

“Street marketing is the art of taking your product directly to the people to whom you're trying to sell.” (www.nfib.com)
“Street marketing: It's a matter of smarts. He highest compliment you could pay someone was to say he or she was "street smart." This indicated that person knew how to get things done, with a common-sense-no-non-sense approach to life. This same common sense approach is what makes street marketing ideal for the small business owner looking to create a big impression on a limited budget“” (www.bnet.com)
“Street marketing is a way of communing with youth culture. To do this, we have to understand their lifestyle, take into account their particular ambitions and buying patterns and identify their interests (music, sports, fashion, media and new technology).”
Fenomena street marketing bukanlah praktek pemasaran baru di masyarakat. Munculnya kegiatan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
ô  Penggunaan iklan di TV sebagai media komunikasi mulai dirasa kurang efektif dalam mempengaruhi konsumen.
Bertambahnya jumlah channel televisi menyebabkan jumlah space untuk iklan bertambah. Hal itu dapat dilihat dari peningkatan belanja iklan perusahaan untuk TV yang menurun dari 17% di tahun 2006 menjadi 13% di tahun 2007 (AC Nielsen), dan proporsi iklan media TV tidak sebanyak proporsi Dari sudut pandang konsumen, menonton iklan TV menjadi kegiatan yang kurang disukai, sehingga timbul keinginan untuk mengganti saluran TV saat acara yang ditonton break/selesai.

Oleh karena itu, menggunakan iklan/advertising saja tidaklah cukup agar merek tersebut dilirik oleh konsumen. Media-media baru pun mulai bermunculan, para pemasar dituntut semakin aktif berkomunikasi dengan konsumennya. Aktif berarti sebisa mungkin komunikasi merek mereka menyentuh target konsumen sebanyak-banyaknya. Sehingga bauran promosi tidak hanya dapat dilihat di rumah tetapi juga dapat dilihat/didengar saat mereka beraktivitas. Sehingga banyak bermunculan media-media baru yang dianggap lebih efektif dalam berkomunikasi.

ô  Teknologi muncul di berbagai media baru
Tren media yang digunakan untuk berkomunikasi lebih banyak mengarah pada internet, mobile technology, dan database. Bentuknya dapat kita lihat mulai dari iklan sampai alat-alat promosi penjualan.  

Internet dapat dikatakan sebagai media yang mulai diperhitungkan sebagai salah satu bauran promosi, hal tersebut dapat disimpulkan karena peningkatan jumlah penggunannya cukup tinggi di Indonesia. Jumlah pengguna internet tahun 2007 mencapai 20 juta orang, yaitu sekitar 8.5% dari jumlah populasi di Indonesia dan meningkat 900% dibandingkan tahun 2000. (Sumber: www.internetworldstats.com). Sehingga, media tersebut merupakan mulai diperhitungkan sebagai salah satu bauran promosi.

Viral Marketing adalah teknik pemasaran yang menggunakan social network untuk meningkatkan brand awareness dalam meraih objek pemasaran. Viral Marketing dapat menjadi word-of-mouth dengan penyebaran melalui jaringan internet. Umumnya content yang disebarkan adalah cerita lucu atau informasi.

Meningkatnya penggunaan media luar ruang mengindikaskan bahwa masyarakat di Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu di jalan.  Bentuknya bermacam-macam, dari iklan yang ada di mobil, taxi, bus, billboard, sampai pintu elevator di gedung-gedung.

Contoh-contoh Street Promotion
PERUSAHAAN
BENTUK PROMOSI
KETERANGAN
Duracell
Iklan di Escalator & Gardu Listrik
advpic01461 advpic31126
IKEA

Ikea Creative Street Marketing (Japan)
Untuk memperingati hadirnya musim cherry blossom (Spring Season), IKEA mendekorasi kereta api dengan mencat badan kereta, mengganti interior dengan produk IKEA. Tujuan yang ingin dicapai adalah menciptakan perasaan homey dimana saja.
Soto Gebrak
Soto Gebrak
Menjual soto dengan cara menggebrak botol kecapnya sehingga membuat pengunjung kaget karena hentakan yang terjadi.

The Body Shop

 (Sumber : Majalah Marketing – Februari 2008)

Anita Roddick : Sang Penentang Arus

Panduan visi, kegilaan, insting, optimisme, story telling, dan kampanye sosial menjadi kunci suksesnya.

Film ”Pocong”

Untuk mempromosikan filim ”Pocong” pihak rumah produksi membuat sebuah boneka pocong dengan ukuran relatif besar yang diletakkan di perempatan jalan.

Sampoerna

TV di atas kantor polisi di perempatan jalan

Menggunakan TV flat sebagai media iklan yang diletakkan di perempatan jalan.

Trenz, Softener SoKlin

Iklan

Menaruh iklan yang menarik di sebuah pusat perbelanjaan di Selatan Jakarta.

Iklan Trenz di Mal Ambasador

Unilever

Festival Jajanan Bango

appetite_fjb[1]Membuka stand serta menghadirkan berbegai jenis masakan Indonesia yang diolah dengan menggunakan kecap Bango.

Majalah CHIC

CHIC-ers Talk

Mengadakan acara KopDar antara pembaca majalah Chic.

Ayam Bakar Wong Solo

Memiliki latar belakang cerita pribadi mengenai pemilik restoran tersebut yang membuat sensasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar